Tentang Shougi dan Komunitas Kishi

Komunitas Kishi adalah sebuah komunitas Shougi (catur Jepang) yang berdomisili di lima wilayah di Indonesia. Saat ini di lima kota yakni di Bandung, Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya sudah ada cabang dari Komunitas Kishi. Tujuan utama dari Komunitas Kishi ini adalah memperkenalkan Shougi ke seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, dan memperkenalkan Shougi Indonesia ke mancanegara.

Shougi merupakan permainan yang berasal dari Negeri Matahari Terbit, Jepang. Permainan ini dimainkan di atas sebuah papan berukuran 9x9 petak, sedikit lebih besar dari catur yang menggunakan 8x8 petak. Bidaknya dibuat dari kayu dan dibentuk segilima dengan salah satu ujung yang lancip selalu dimainkan di atas papan menghadap ke bidak lawan. Tujuan permainan ini sama dengan catur, yakni mengarahkan serangan ke King atau Raja lawan. Dengan kata lain kedua pemain saling berlomba untuk bisa men-checkmate (menskakmat) lawan terlebih dahulu sebelum lawan men-checkmate dia.
Saat ini hampir di seluruh dunia, perkembangan Shougi tidak bisa dipungkiri lagi kalah dari beberapa boardgame lain seperti Chess alias catur. Minimnya pengetahuan tentang permainan ini, dan ada anggapan bahwa penggunaan huruf Kanji akan mempersulit pemahaman permainan sepertinya menjadi faktor utama mengapa Shougi kurang populer, terutama di Indonesia. Sehingga tidaklah benar apabila ada yang mengatakan bahwa ketidakpopuleran Shougi dikarenakan permainan ini kurang atau malah tidak menarik sama sekali.

Di Indonesia sendiri Shougi bisa menjadi mulai populer berkat film animasi Jepang (anime) Naruto. Di beberapa adegan dalam Naruto, sering digambarkan bagaimana salah satu tokoh dalam animasi tersebut, yakni Nara Shikamaru, bermain Shougi dengan gurunya yakni Asuma Sarutobi dan ayahnya yakni Nara Shikaku. Penggambaran Shougi di animasi Naruto bahkan sangat terasa sekali di beberapa episode Naruto Shippuden, seperti pada episode 77 di mana episode tersebut mengambil judul dari salah satu istilah dalam Shougi yakni "Climbing Silver". Nampaknya Masashi Kishimoto, sang kreator, ingin memperkenalkan Shougi ke masyarakat Internasional lewat Naruto yang sudah mendunia itu.

Komunitas Kishi sendiri di Indonesia awalnya dibentuk di Semarang, oleh beberapa orang pecinta Shougi yang juga mengetahui Shougi dari Naruto. Salah satu pemrakarsa dari pembentukan Komunitas Kishi ini adalah penulis blog ini yakni Novan Mulia. Karena merasa bahwa di Indonesia Shougi belum populer sama sekali, dan sepertinya terlihat belum ada tanda-tanda bahwa ada yang mencoba secara serius mempopulerkan Shougi di Indonesia lewat pembentukan komunitas atau organisasi, maka penulis dan kawan-kawannya mencoba memprakarsai dengan membentuk Komunitas Kishi. Penulis juga mengajarkan Shougi ke beberapa orang kawannya di luar Semarang, dengan harapan bisa juga terbentuk Komunitas Kishi di kota-kota lainnya. Dan kini Komunitas Kishi sudah ada di Bandung, Jabodetabek, Semarang, Yogya, dan Surabaya.
Meskipun begitu Komunitas Kishi tetap masih memerlukan dukungan dan bantuan dari rekan-rekan pembaca sekalian yang peduli dengan Shougi Indonesia. Itu semua demi terwujudnya cita-cita kita bersama yakni mempopulerkan Shougi di Indonesia, dan mempopulerkan Shougi Indonesia di mancanegara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar